Terharu !
Ingin
rasanya aku menumpah air mataku di sujudku, ketika rtau kecilku
menangis karena tidasa dapat sholat tahajud karena kami semua bangun
kesiangan yaitu jam 5.00 sudah waktu subuh. Dengan merajuk sambil
meneteskan air matanya dinda dengan lirih, “Ya, Bunda aku nggak dapat
tahajudnya gimana dong nanti aku disekolah gelisah dan rasanya hati aku
nih gimana gitu, Nda”, sebenarnya dengan ucapannya anakku, aku agak
terkesima dan berpikir eh ternyata anakku sudah diberikan hidayah oleh ALLAH untuk lebih dekat.
Bermula dari beberapa kejadian aku memperkenalkan
anakku dinda dengan sholat tahajud, yaitu pertama ketika di atas
giginya terdapat daging kecil sebesar telur cicak bentuknya seperti buah
srikaya, anakku yang besar Lefie memberitahukan aku.
“Bunda
kalau ade lagi tertawa ternyata diatas gigi ade ada srikaya kecil
banget deh, apaan ya bun” lalu aku menghampiri dengan “Coba lihat de,
apaan ya”, Ade adalah panggilan sayang Lefie kepada dinda.
“Nggak apa-apa kok Bunda, nggak sakit kok”
”Iya
tapi Bunda lihat dulu dong, kan Bunda khawatir siapa tahu itu penyakit
gigi, kan ade lagi masa pertumbuhan” lanta dinda menghampiri hanya
berucap lirih, ”Tapi aku jangan dibawa ke eyang Hasni ya, Bunda”, eyang
Hasni adalah dokter gigi sahabat dari Ibuku, dan sudah seperti dokter
keluargaku apapun masalah dengan gigi pasti kami semua akan berobat ke
tante Hasni begitu aku memanggilnya.
”Iya
nggak deh Bunda cuma lihat sebentar aja” ketika aku melihatnya wow apa
ya kok seperti daging tumbuh dan keras, aku langsung cerita kepada
suamiku, ”Papa kok diatas gigi ade ada daging kecil dan keras bentuknya
seperti srikaya, coba deh pa pelan-pelan ade diajak bicara biar Papa
bisa lihat”, lantas suamiku dengan cepat langsung manggil anakku dan
memeluknya sambil pura-pura mau melihat giginya, setelah itu suamiku
diam dan bergumam ”daging apaan ya, kok saya jadi gelisah Nda”.
Dengan
situasi seperti itu aku cuma bilang ” yah sudah kita berdoa aja semoga
itu bukan apa-apa, tapi nanti aku telapon tante Hasni dulu biar ada
kepastian penyakit atau apa”, dan pada siang harinya aku menghubungi
tanta Hasni dan sekalian menanyakan masalah daging yang tumbuh diatas
gigi dinda, dan tante hanya bilang ”Dibawa aja dinda kemari Len, biar
tante lihat dulu kalau bentuknya seperti itu mungkin
karena kebentur atau virus dari penyakit mulut” mendengar ucapan seperti
itu ada perasaan takut dan ngeri terbayang dipikiranku kalau itu
penyakit yang bahaya gimana, tapi aku ngga boleh punya pikiran seperti
itu, yang penting berdoa dan berdoa.
Biarpun
hati ini gelisah tapi aku tidak boleh memperlihatkan kegelisahanku
didepan anakku, agar dinda tetap tidak takut, ”Tadi kan ade bilang nggak
mau ke eyang Hasni jadi gimana nanti malam kita sholat tahajud aja,
berdoa supaya penyakit yang ada di gigi ade cepat sembuh dan nggak ada
masalah lagi,” dan anakku berucap lirih ”tapi kan nggak apa-apa ya
bunda,” aku hanya menenangkan ”ya nggak apa-apa kan kita minta doa
disembuhkan oleh ALLAH karena di dunia ini yang punya kan ALLAH makanya
kita nanti malam bersujud supaya doa kita didengar ALLAH.
Hari
pertama tahajud bersama dinda aku hanya memberitahukan, ”ade sujud dan
pertama minta dimaafkan dosa-dosa ade yang disengaja maupun tidak, dosa
papa dan bunda, dosanya kakak Lefie, lalu minta disembuhkan penyakit
yang ada di gigi ade dan minta kepada ALLAH sembuh total jangan ada lagi
di keluarganya ade” anakku hanya menjawab ”Iya bunda, tapi bisa kan
ALLAH bikin aku sembuh” ”Ya bisa dong ade mesti yakin supaya ALLAH juga
yakin bahwa ade ingin sembuh, oke”
Hari
kedua dan ketiga sama hanya agak mengecil saja, pas hari keempat aku
hanya bilang ”de nggak usah diingat-ingat lagi daging yang di gigi
pokoknya pasrah aja yang penting ALLAH pasti mendengar doa ade ya” ”Iya
Bunda”, aku juga tidak berani untuk melihat apa yang terjadi hanya aku
terus berzikir di kantor dan terakhir aku hanya berucap dalam hati ” ya
ALLAH tolong sembuhkan anakku jangan lagi ada penyakit aneh cukup ibuku
yang meninggal terkena kanker, jangan ada lagi aku takut”
Sore
hari aku dikantor handphoneku berdering dan dilayar tertulis ”Lefie
memanggil” langsung aku jawab ”assalamualaikum ada apa ratu” karena hp
berdering pada jam 15.oo pasti ratu kecilku, karena aku mempunyai
panggilan paling teramat sayang buat anak-anakku adalah Raja untuk Lefie
dan Ratu untuk Fienny/dinda.
”walaikumsalam
bener bunda ternyata bener doa aku diterima ALLAH tadi waktu aku mandi
kan gosok gigi terus aku penasaran lalu aku pegang gigi aku eh ternyata
bunda dagingnya hilang, bener bun aku sampai ngaca sudah nggak ada lagi
dagingnya, ALLAH baik ya bun,” ceritanya dinda sampai bla bla bla.
”ah yang bener jangan-jangan ade cuma mau bikin bunda senang aja” gurauku
”bener
kok bun ade nggak bohong, nih tanya aja mbak” sambil menyerahkan
handphonenya ke mbak kastri, ”iya kok bu, daging yang di gigi ade sudah
nggak ada, alhamdulillah ya bu” mbaknya menjelaskan, kututup
handphoneku.
Langsung
aku berwudhu dan sujud syukur ”Ya ALLAH terimakasih apa yang telah kau
kabulkan doa-doa dari anakku dinda, semoga tahajudnya setiap malam
menjadi doa dan menjadi sesuatu yang rutin di sepertiga malamMU”
Mukjizat yang diberikan ALLAH kepada anakku menjadi pemacu semangat sholatnya sehingga anakku selalu bersujud kepadaMU.
Peristiwa
kedua waktu suhu badan dinda tidak kunjung turun maka di malam harinya
aku berikan pil semangat untuk bangun agar melakukan tahajud, dan
papanya pun bangun untuk bersama-sama kita melaksanakan sholat malam,
maka pada pagi harinya seperti biasa kubikinkan segelas suhu hangat dan
diminum oleh anakku lalu sepuluh menit kemudia keringatnya bercucuran,
ya ALLAH telah kau buktikan janji-janjiMU kepada keluargaku, sehingga
nikmat yang kau berikan menjadi semangat buat kami sekeluarga bersujud
dalam sepertiga malamMU.
Sampai sekarang sholat malam menjadi hal yang rutin seperti sholat wajib lima waktu.
Hembusan angin di
pagi hari membawa kehangatan buat aku dan anakku saat duduk di beranda
depan sambil nunggu tukang kue keliling lewat didepan rumah, ”Bunda, aku
kalau tidak sholat tahajud perasaan hati gelisah nggak tahu kenapa
pokoknya ada perasaan lain” ucapnya sambil matanya berkaca-kaca.
”Maaf
de bunda bangun kesiangan jadi nggak bisa dapat tahajud, tapi niat ade
dari semalam itu sudah dicatat oleh ALLAH dan pasti ALLAH memberikan
pahal buat ade, jadi nanti malam kita tidurnya lebih awal biar nggak
kesiangan ya” ucapku lalu ”de perasaan gelisah itu jangan dijadikan
sugesti karena kalau kita ada perasaan tidak enak jadi kepikiran terus,
makanya buang perasaan itu” Jelasku.
”Iya ya bunda aku mesti lawan ya” balasnya
”iya dong harus semangat untuk menghilangkan perasaan gelisahnya, pasti bisa”
”oke deh bun pasti aku bisa” jawabnya dengan semangat.
Dengan
semangatnya anakku menjalankan ibadah sholat malamnya yang
membangkitkan aku dan suamiku menjadi malu dan akhirnya kami berempat
menjalankan ibadah sholat malam bersama-sama setelah itu aku, suamiku,
raja kecilku dan ratu kecilku bersama-sama menunggu datangnya azan
subuh.
Ternyata
anak bisa menjadi cerminan kami sebagai orang tua, semoga ALLAH selalu
membimbing kami sekeluarga menjadi keluarga yang selalu di jalanMU, yang
tak henti-hentinya disetiap saat selalu menyebut asmaMU, dan diberikan
hidayah agar kami memiliki anak-anak yang unggul dan berkualitas dunia
dan akhirat.
Jakarta, 23 Mei 2008-05-23
LENNY LUTFIE